Selasa, 18 Februari 2020

Ayam Sentul Ayam Kampung Budi Daya Lokal dari Ciamis

Jakarta - Siapa yang tidak mengenal dengan badan kekar Dwayne Johnson alias The Rock? Badan kekar itu tercipta sebab kesukaannya olahraga, khususnya angkat beban.

Karena sangat senangnya dengan kegiatan fisik ini, dia juga tidak ingin jauh dari gym atau pusat kesehatan yang disebut tempatnya berlatih.



Tetapi sebab sekarang Johnson seringkali bertandang ke peternakan punya keluarganya di wilayah Virginia, Amerika Serikat, dia susah bertandang ke gym.

Pada akhirnya dia putuskan untuk membuat gym atau pusat kebugarannya sendiri dari sana.Dwayne Johnson mengatakan dengan panggilan Iron Paradise yang selanjutnya diabadikan di Instagram pribadinya, @therock. Dalam satu upload video berdurasi satu menit, dia juga memperlihatkan sisi luar sampai dalam pusat kesehatan itu.

Dapat disaksikan, gedung itu dibuat dari kayu dengan pintu besi. Saat ada di, beberapa alat beban sangat komplet.Pusat kesehatan yang dibuat Dwayne Johnson di peternakan “Properti saya ini dilindungi sebab ada di ruang perang saudara. Jadi situasinya benar-benar kuat hingga bagus untuk latihan,” tulisnya dalam info video yang diupload pada 20 Juli 2019 itu.Rupanya, ini bukanlah pertama kali Dwayne Johnson membuat pusat kesehatan yang dekat sama tempat setiap harinya.

Merilis dari Men’s Health pada 25 Juli 2019, dia nyatanya pernah membuat hal sama di rimba wilayah Hawaii. Menurut pengakuannya, hal itu dikerjakan sebab waktu itu dia sedang jalani syuting film Jungle Cruise serta Hobbs & Shaw.Sebab ke-2 film itu mengonsumsi banyaknya waktu di rimba yang tentu saja tidak dekat sama pusat kesehatan mana juga, Johnson juga putuskan untuk membuat gymnya sendiri. Walau tidak permanen, pusat kesehatan itu dibuat dengan serius.

Karena Dwayne Johnson mempekerjakan beberapa orang, spesial untuk membawakan 50.000 pon perlengkapan baja serta besi supaya ditempatkan di pusat kesehatan, buat memberi dukungan olahraganya itu.

Asyiknya Berbudi Daya Jangkrik

Jakarta - Kementerian Pertanian menerangkan masalah berita naiknya import gandum karena dikatakan sebagai alternatif jagung untuk pakan ternak.

Baca: DOC Ayam Joper Jawa Tengah

Ads by KioskedKetut menjelaskan penataan penghasilan bahan pakan ternak asal tumbuhan, terhitung gandum, sudah ditata dalam Ketentuan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 57 Tahun 2015.

Dia juga menjelaskan referensi import gandum jadi bahan pakan ternak yang diedarkan oleh Kementerian Pertanian dari tahun 2011 s/d 2018.

Berdasar data dari Direktorat Pakan, pada tahun 2011 import gandum untuk bahan pakan ternak ialah sekitar 80.078,7 MT (Metrik Ton), tahun 2012 import gandum sekitar 63.195,1 MT, tahun 2013 sekitar 63.741,4 MT, tahun 2014 sekitar 104.555,0 MT, dan tahun 2015 sekitar 240.015,5 MT.

Angka itu melompat pada tahun 2016 jadi sekitar 2.150.094,9 MT serta kembali turun pada tahun 2017 jadi sekitar 186.



Untuk tahun 2018, referensi penghasilan gandum jadi bahan pakan ternak tidak ada, sebab tidak ada perusahaan pakan ternak yang ajukan permintaan import gandum,"" tutur Ketut.


Sedang referensi import jagung untuk bahan pakan yang diedarkan oleh Kementerian Pertanian pada tahun 2011 ialah sekitar 3.076.375,0 MT, tahun 2012 sekitar 1.537.501,8 MT, tahun 2013 sekitar 2.955.840,3 MT, tahun 2014 sekitar 3.164.061,0 MT, dan tahun 2015 sekitar 2.741.966,2 MT.

Setelah itu, pada tahun 2016 angka itu turun jadi sekitar 884.

679,0 MT serta pada tahun 2017 tidak ada import jagung untuk bahan pakan ternak.

Selain itu, Ketut menjelaskan pada tahun 2018, pemerintah lewat Rakortas berencana import jagung sekitar 180 ribu ton yang dikerjakan oleh Perum Bulog.

Tetapi realisasi import sampai 20 Februari 2019 baru sekitar 98,60 ribu ton.

Akan tetapi, sesuai dengan Permendag 21 Tahun 2018, mengenai Ketetapan Import Jagung, jika semenjak dikeluarkan Permendag di atas Kementerian Pertanian tidak menerbitkan referensi penghasilan Jagung jadi bahan pakan ternak,"" katanya.


Ketut mengaku jika pada tahun 2016 memang berlangsung penambahan import gandum untuk bahan pakan ternak.


Tetapi, menurut dia, hal tersebut dikerjakan jadi langkah mitigasi risiko karena waktu itu program penambahan produksi jagung sedang dalam step awal serta faksi pabrik pakan sedang mempersiapkan beberapa infrastruktur untuk menyerap jagung lokal.


Dia menjelaskan jika import gandum pakan ternak alami penurunan pada tahun 2017 serta pada tahun 2018 kementeriannya tidak menerbitkan referensi penghasilan gandum jadi bahan pakan ternak.


“Ini berarti pengakuan jika perusahaan pakan mengimpor gandum jadi bahan pakan sebesar 3,1 juta ton pada tahun 2017 tidak benar”, tutur ia.


Sebelumnya, instansi pengawas service publik, Ombudsman, sudah mengemukakan data jika masalah import jagung harus disaksikan dengan mendalam.


Ini seakan-akan kita sampai sasaran swasembada, tetapi ini politik peralihan import pada komoditas yang tidak peka,"" kata Komisioner Ombudsman RI Ahmad Alamsyah Saragih di kantornya, Senin 4 Februari 2019.


Saat berlangsung lonjakan harga jagung awal 2016, Ombudsman mulai lakukan penyelidikan.


Karena waktu itu, harga jagung naik dari Rp 5196 per kg jadi Rp 6.842 per kg.


Di tahun itu, pemerintah mengaplikasikan penetapan import jagung untuk pakan ternak.


Walhasil, keseluruhan import jagung 2016 cuma sebesar 1,3 juta ton, dari tahun 2015 yang cuma 3,3 juta ton.


Tetapi pada saat yang bertepatan, perusahaan pakan ternak malah mengimpor gandum jadi bahan alternatif jagung.


Mengakibatkan, import gandum pada 2016 sampai 2,2 juta ton serta naik jadi 3,1 juta ton di tahun 2017.


Berkebalikan dari gandum, import jagung tahun 2017 terus turun jadi 500 ribu ton.

Waktu itu pemerintah hentikan import jagung, terkecuali pada beberapa macam saja katanya.

AS Minta WTO Denda Indonesia Tiga Ekonom Ini Sarankan Negosiasi

Jakarta - Usep Dadan, peternak sapi perah asal Cibogo, Lembang, Bandung Barat, Jawa Barat, tidak menduga bila ongkos Rp 1 juta yang dikeluarkan untuk mengubah design kandang, dapat tingkatkan produksi susu sapi.

Dari dari 12 liter per ekor /hari, karena eksperimen kandang, hasilnya jadi 15 liter per ekor /hari.



Sekarang, dari enam sapi laktasi kepunyaannya dapat menghasilkan rata-rata 100 liter /hari, pada harga jual Rp 5.000 per liter ke koperasi.

Perkembangan design kandang yang dikerjakan mencakup penurunan tempat pakan, membuat instalasi air minum hingga ternak mendapatkan suplai minum tidak terbatas, sampai meningkatkan ventilasi dari mulanya tertutup.

Disamping itu, Usep mengaplikasikan kesetimbangan pakan dengan memberi konsentrat, jerami, serta hijauan.

BACA : Bibit Ayam Jawa Super Jogja

Tidak lupa, Usep teratur lakukan pendataan harian untuk tahu produktivitas sapi laktasi.

Dengan begitu, ia dapat tentukan keperluan pakan yang tidak sama tiap sapinya.

Aplikasi manajemen peternakan sapi perah ini didapati Usep sesudah ikuti program Farmer2Farmer 2016.

Pekerjaan yang mencapai tahun ke-5 ini, diarahkan oleh tiga peternak asal Belanda yaitu Aad Kester, Ever Jan Wijers, serta Minne Noltrop.

Usaha keras Usep mengaplikasikan manajemen peternakan sapi perah terbayar.

Ia dipilih jadi peternak paling baik dari 66 peserta program Farmer2Farmer yang diadakan PT Frisian Flag Indonesia.

Usep mendapatkan hadiah berbentuk uang sejumlah Rp 10 juta yang dipakai untuk meningkatkan usaha peternakan sapi perah kepunyaannya.

""Perkembangan design kandang tidak perlu dana besar, tapi memberikan faedah penuh ke sapi,"" papar peternak asal Belanda sekaligus juga juri Farmer2Farmer 2016, Aad Kester.

Kester memberi pesan memperlakukan sapi perah butuh sedekat kemungkinan dengan alam.

Ini bisa dikerjakan dengan mengubah design serta ventilasinya.

Disamping itu, perlakuan baik pada sapi yaitu mengubah jerami jadi pakan ternak dengan hijauan.

Ini penting supaya nutrisi terpenuhi.

Tidak kalah penting ialah pendataan produktivitas sapi yang sering dipandang remeh.

Walau sebenarnya, lewat pendataan itu, peternak bisa tahu keadaan usaha peternakan sapi perah kepunyaannya.

Indonesia, katanya, berpotensi besar untuk meningkatkan industri peternakan sapi perah.

Ini didukung dengan kehadiran tempat yang luas serta subur.

Jumlahnya masyarakat yang besar jadi kekuatan pasar susu yang menjanjikan.

Ketua Kombinasi Koperasi Susu Indonesia Dedi Setiadi mengutarakan sapi perah lokal rata-rata baru membuahkan 13 liter - 15 liter /hari.

Tidak sama dengan peternakan sapi perah di Belanda yang dapat membuahkan 20 liter /hari.

Pusat Data serta Skema Info Pertanian Kementerian Pertanian menyebutkan produksi susu nasional pada 2016 sebesar 852.

951.

Angka ini baru penuhi seputar 23 % keperluan susu nasional sebesar 3,7 juta ton.

Mengenai, volume import susu, produk susu, dairy milk terus bertambah setiap tahun.

Volume import pada 2016 sekitar 412.176 ton, naik dibandingkan tahun awalnya sebesar 368.844 ton.

Sesaat, peningkatakan mengonsumsi susu sampai 4,1 % setiap tahunnya.

Tetapi, penambahan produksi susu lokal tidak sampai 3 % setiap tahunnya.

Pada 2020, diperkirakan mengonsumsi susu seputar 1,14 juta ton.

Karena itu, katanya, program Farmer2Farmer memberi faedah pada peternak sebab ada ganti pengalaman antar peternak Belanda pada peternak lokal.

Peternak sapi perah lokal sekarang mempunyai mimpi produksi susu 20 liter /hari,"" katanya.

Meskipun begitu, peternak sapi perah masih hadapi masalah kurangnya tempat jadi sumber pakan ternak.

Seputar 70 % peternak tidak mempunyai tempat pakan yang cukup.

Karena itu, ia menggerakkan pemerintah bisa memetakan tempat pakan ternak lewat kerja sama dengan PT Perkebunan Nusantara.

Direktur Operasional FFI Jan Wegenaar menyebutkan pada tahun ke-5 program Farmer2Farmer sudah mengarah ke 900 peternak lokal.

Pada 2017, program ini kembali mengundang 101 peternak lokal di Lembang serta Pangalengan untuk belajar dari peternak Belanda.

Lewat ganti pengalaman ini, bisa tingkatkan kualitas serta produksi susu lokal,"" harapnya.