Selasa, 18 Februari 2020

AS Minta WTO Denda Indonesia Tiga Ekonom Ini Sarankan Negosiasi

Jakarta - Usep Dadan, peternak sapi perah asal Cibogo, Lembang, Bandung Barat, Jawa Barat, tidak menduga bila ongkos Rp 1 juta yang dikeluarkan untuk mengubah design kandang, dapat tingkatkan produksi susu sapi.

Dari dari 12 liter per ekor /hari, karena eksperimen kandang, hasilnya jadi 15 liter per ekor /hari.



Sekarang, dari enam sapi laktasi kepunyaannya dapat menghasilkan rata-rata 100 liter /hari, pada harga jual Rp 5.000 per liter ke koperasi.

Perkembangan design kandang yang dikerjakan mencakup penurunan tempat pakan, membuat instalasi air minum hingga ternak mendapatkan suplai minum tidak terbatas, sampai meningkatkan ventilasi dari mulanya tertutup.

Disamping itu, Usep mengaplikasikan kesetimbangan pakan dengan memberi konsentrat, jerami, serta hijauan.

BACA : Bibit Ayam Jawa Super Jogja

Tidak lupa, Usep teratur lakukan pendataan harian untuk tahu produktivitas sapi laktasi.

Dengan begitu, ia dapat tentukan keperluan pakan yang tidak sama tiap sapinya.

Aplikasi manajemen peternakan sapi perah ini didapati Usep sesudah ikuti program Farmer2Farmer 2016.

Pekerjaan yang mencapai tahun ke-5 ini, diarahkan oleh tiga peternak asal Belanda yaitu Aad Kester, Ever Jan Wijers, serta Minne Noltrop.

Usaha keras Usep mengaplikasikan manajemen peternakan sapi perah terbayar.

Ia dipilih jadi peternak paling baik dari 66 peserta program Farmer2Farmer yang diadakan PT Frisian Flag Indonesia.

Usep mendapatkan hadiah berbentuk uang sejumlah Rp 10 juta yang dipakai untuk meningkatkan usaha peternakan sapi perah kepunyaannya.

""Perkembangan design kandang tidak perlu dana besar, tapi memberikan faedah penuh ke sapi,"" papar peternak asal Belanda sekaligus juga juri Farmer2Farmer 2016, Aad Kester.

Kester memberi pesan memperlakukan sapi perah butuh sedekat kemungkinan dengan alam.

Ini bisa dikerjakan dengan mengubah design serta ventilasinya.

Disamping itu, perlakuan baik pada sapi yaitu mengubah jerami jadi pakan ternak dengan hijauan.

Ini penting supaya nutrisi terpenuhi.

Tidak kalah penting ialah pendataan produktivitas sapi yang sering dipandang remeh.

Walau sebenarnya, lewat pendataan itu, peternak bisa tahu keadaan usaha peternakan sapi perah kepunyaannya.

Indonesia, katanya, berpotensi besar untuk meningkatkan industri peternakan sapi perah.

Ini didukung dengan kehadiran tempat yang luas serta subur.

Jumlahnya masyarakat yang besar jadi kekuatan pasar susu yang menjanjikan.

Ketua Kombinasi Koperasi Susu Indonesia Dedi Setiadi mengutarakan sapi perah lokal rata-rata baru membuahkan 13 liter - 15 liter /hari.

Tidak sama dengan peternakan sapi perah di Belanda yang dapat membuahkan 20 liter /hari.

Pusat Data serta Skema Info Pertanian Kementerian Pertanian menyebutkan produksi susu nasional pada 2016 sebesar 852.

951.

Angka ini baru penuhi seputar 23 % keperluan susu nasional sebesar 3,7 juta ton.

Mengenai, volume import susu, produk susu, dairy milk terus bertambah setiap tahun.

Volume import pada 2016 sekitar 412.176 ton, naik dibandingkan tahun awalnya sebesar 368.844 ton.

Sesaat, peningkatakan mengonsumsi susu sampai 4,1 % setiap tahunnya.

Tetapi, penambahan produksi susu lokal tidak sampai 3 % setiap tahunnya.

Pada 2020, diperkirakan mengonsumsi susu seputar 1,14 juta ton.

Karena itu, katanya, program Farmer2Farmer memberi faedah pada peternak sebab ada ganti pengalaman antar peternak Belanda pada peternak lokal.

Peternak sapi perah lokal sekarang mempunyai mimpi produksi susu 20 liter /hari,"" katanya.

Meskipun begitu, peternak sapi perah masih hadapi masalah kurangnya tempat jadi sumber pakan ternak.

Seputar 70 % peternak tidak mempunyai tempat pakan yang cukup.

Karena itu, ia menggerakkan pemerintah bisa memetakan tempat pakan ternak lewat kerja sama dengan PT Perkebunan Nusantara.

Direktur Operasional FFI Jan Wegenaar menyebutkan pada tahun ke-5 program Farmer2Farmer sudah mengarah ke 900 peternak lokal.

Pada 2017, program ini kembali mengundang 101 peternak lokal di Lembang serta Pangalengan untuk belajar dari peternak Belanda.

Lewat ganti pengalaman ini, bisa tingkatkan kualitas serta produksi susu lokal,"" harapnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar